Rabu, 27 November 2013

Patogenesis Hiperkolesterolemia

Hiperkolesterolemia adalah keadaan peningkatan kadar kolesterol total (>240mg/dL) dan kadar kol-LDL saat puasa (Rader and Hobbs, 2012). Hiperkolesterolemia dibagi menjadi 3 derajat yaitu hiperkolesterolemia ringan ( kadar kol-LDL 130-159 mg/dL), sedang (160-219 mg/dL) dan berat (>220 mg/dL) (Grundy, 2006). Beberapa hal yang dapat menyebabkan hiperkolesterolemia yaitu:

1.Asupan lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi
Terdapat 3 jenis asam lemak jenuh yang bersifat hiperkolesterolemik yaitu asam laurat (C12:0) yang banyak terdapat pada makanan hewani, asam miristat (C14:0) terutama pada lemak mentega, minyak kelapa, minyak kelapa sawit dan asam palmitat (C16:0) yang juga terdapat pada minyak kelapa dan minyak kelapa sawit (Gropper dkk, 2009). Asupan tinggi kolesterol memiliki korelasi positif dengan meningkatnya kadar kolesterol total dan kadar kol-LDL (Ricardi dkk, 2003). Konsumsi tinggi kolesterol bersama dengan asam lemak jenuh memiliki potensi meningkatkan kadar kol-LDL yang sangat besar (Krummel, 2008).
2.Penuaan
Seiring dengan bertambahnya usia, terjadi penurunan ambilan partikel LDL dari sirkulasi akibat penurunan efi siensi kerja reseptor LDL (Grundy, 2006).
3.Obesitas
Obesitas dapat menyebabkan hiperkolesterolemia, diduga karena adanya peningkatan sintesis very low density lipoprotein (VLDL) di hepar (Grundy, 2006).
4.Faktor genetik
Faktor genetik dapat mempengaruhi kadar kol-LDL plasma melalui pengaturan sintesis apo B-100, partikel LDL, reseptor LDL dan ambilan partikel LDL oleh hepar (Grundy, 2006).
5.Hormon estrogen
Hormon estrogen berperan dalam menstimulasi sintesis reseptor LDL, penurunan kadar estrogen seringkali menyebabkan peningkatan kadar kol-LDL pada masa pascamenopause (Grundy, 2006).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar