Hiperkolesterolemia adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan kadar kolesterol total dengan kadar trigliserida yang normal. Peningkatan kadar kolesterol total berhubungan dengan meningkatnya kadar kolesterol LDL karena LDL membawa sekitar 60-70% dari total kolesterol plasma (Wells dkk, 2003).
LDL
Partikel LDL merupakan lipoprotein yang memiliki kandungan kolesterol dan kolesterol ester (pada bagian inti) tertinggi, namun memiliki kandungan protein (pada permukaan) yang paling sedikit (Gropper dkk, 2009). Apo B100 merupakan apoprotein partikel LDL yang berperan untuk membentuk ikatan dengan reseptor spesifik Apo B100 (reseptor LDL) di jaringan hepatik dan non-hepatik (Lieberman and Marks, 2009). Proses pembentukannya berasal dari partikel VLDL yang telah kehilangan kandungan trigliseridanya (Gropper dkk, 2009).
Sebanyak 60% LDL ditranspor ke hepar untuk membentuk ikatan dengan reseptor LDL yang selanjutnya mengalami endositosis (Gropper dkk, 2009). Sedangkan 40% lainnya, ditranspor ke jaringan ekstrahepatik seperti adrenokortikal dan sel gonad yang juga memiliki reseptor spesifik Apo B100. Adanya reseptor spesifik Apo B100, menyebabkan jaringan dapat menangkap LDL dan menggunakan kolesterol yang terdapat didalamnya (Gropper dkk, 2009).
Reseptor LDL
Reseptor LDL merupakan protein transmembran di permukaan sel, yang berbentuk celah dan dilapisi oleh membran sel dan protein yang disebut clathrin (Lagor and Millar, 2010). Sintesis reseptor LDL dipengaruhi oleh kadar kolesterol bebas di dalam sel, dan setelah berikatan dengan reseptor, seluruh partikel LDL mengalami endositosis (Lagor and Millar, 2010). Komponen kolesterol bebas dari LDL akan dipindahkan ke dalam sel dan menyebabkan hambatan aktifitas enzim 3-hydroxy-3-methylglutaryl- CoA reduktase (HMG-CoA reduktase) dan peningkatan enzim acyl CoA:cholesterol acyl transferase (ACAT) (Botham and Mayes, 2009). Enzim HMG-CoA reduktase berperan dalam menurunkan sintesis kolesterol, aktivitas dan sintesisnya diatur melalui mekanisme umpan balik yang dipengaruhi oleh kadar kolesterol di dalam sel (Gropper dkk, 2009). Proses ini melibatkan sterol regulatory element binding protein (SREBP) yaitu protein yang berperan dalam transkripsi gen reseptor LDL.
Saat kadar sterol di dalam sel rendah, SREBP akan ditransfer dan menyebabkan peningkatan transkripsi gen reseptor LDL. Sebaliknya, apabila kadar sterol tinggi, terjadi hambatan transfer SREBP sehingga transkripsi gen reseptor LDL menurun yang kemudian diikuti dengan penurunan ambilan partikel LDL oleh sel (Lagor and Millar, 2010). Enzim ACAT bekerja mengurangi kadar kolesterol melalui proses re-esterifikasi kolesterol bebas menjadi kolesterol ester (Gropper dkk, 2009).
Kolesterol
Kolesterol merupakan senyawa alisiklik dengan struktur dasar meliputi inti perhydrocyclopentanophenanthrene yang tersusun atas 4 cincin karbon (Lieberman and Marks, 2009). Kolesterol di dalam tubuh sebagian besar berasal dari biosintesis sedangkan sisanya berasal dari bahan makanan hewani seperti kuning telur, daging, hati dan otak (Botham and Mayes, 2009).
Kolesterol yang dihasilkan hepar didistribusikan ke seluruh tubuh dengan bantuan lipoprotein terutama VLDL, IDL dan LDL, yang mengangkut kolesterol ester ke jaringan yang membutuhkan kolesterol untuk sintesis membran sel, hormon steroid dan vitamin D (Lieberman and Marks, 2009).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar