Ihsanul amal, menurut bahasa ihsan artinya baik, amal artinya perbuatan. Dalam hal ini yang dimaksud adalah perbuatan manusia. Jadi, ihsanul amal merupakan perbuatan-perbuatan manusia yang baik. Bagaimana perbuatan yang baik itu? Yaitu perbuatan yang dilandaskan dengan niat yang ikhlas dan dikerjakan dengan cara yang benar.
Niat yang ikhlas merupakan niat yang murni semata-mata hanya mengharapkan ridho Allah. Karena sesungguhnya seseorang masuk ke dalam surga bukan karena amalnya akan tetapi ridho Allahlah yang memasukkannya ke dalam surganya Allah. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda “Tidaklah seseorang masuk surga dengan amalnya. Ditanyakan, ‘Sekalipun engkau wahai Rasulullah?’ Beliau bersabda, ‘Sekalipun saya, hanya saja Allah telah memberikan rahmat kepadaku’” (HR. Bukhari dan Muslim).
Lantas, apakah kita tidak perlu beramal? Kan masuk surga bukan karena amal?
Nah, kalo tidak beramal bagaimana caranya kita mencapai ridho Allah? Memang masuk surga itu bukan karna amalan kita, tapi karna ridho Allah, dan untuk mendapatkan ridho Allah itu kita mesti membujuk Allah dengan berbuat amal kebaikan yang diniatkan murni semata-mata hanya mengharapkakn ridho Allah. Perbuatan sebaik apapun, amalan baik apapun jika niatnya hanya untuk pemenuhan nafsu belaka dan tidak diiringi dengan niat untuk mencari ridho Allah, maka itu akan sia-sia, dan bisa jadi kita memperoleh balasannya hanya di dunia saja.
Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Hud: 15-16, yang artinya: “Barang siapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, pasti Kami berikan (balasan) penuh atas pekerjaan mereka di dunia (dengan sempurna) dan mereka di dunia tidak akan dirugikan (15) Itulah orang-orang yang tidak memperoleh (sesuatu) di akhirat kecuali neraka, dan sia-sialah disana apa yang telah mereka usahakan (di dunia) dan terhapuslah apa yang telah mereka kerjakan (16)”
Setelah niat yang tulus untuk mendapatkan ridho Allah, maka langkah selanjutnya adalah dengan melakukannya dengan cara yang benar, yaitu yang sesuai dengan perintah dan larangan Allah. Melakukannya dengan cara terbaik yang sesuai dengan yang disyariatkan oleh Allah dan sunnah Rasulullah. Adapun 3 hal yang dapat menjadikan kita terbaik dalam melakukan sesuatu adalah 3 AH, yaitu kafaAH, himmAH, dan amanAH.
kafaAH artinya ahli. Ahli dalam bidang apapun itu, karena orang yang ahli akan dibayar lebih, dihargai lebih, dinilai lebih dan lebih2 lainnya. Misalnya ingin menjadi apoteker, maka ia harus ahli dalam bidang itu, atau ingin melakukan dhuha maka ia harus ahli. Karena akan berbeda sesuatu yang dikerjakan oleh orang yang ahli dengan yang tidak.
himmAH atau passion. Mungkin sudah sering kali hal ini dibahas, “Jika ingin sukses, maka bekerjalah sesuai passion kita”. Karena bekerja dengan passion itu akan membuat kita bergairah dan bersemangat. Bagaimana bekerja dengan passion itu?? Yaitu dengan mendorongnya dengan strong why dan menariknya dengan dream. Maka susunlah berbagai macam alasan kita melakukan sesuatu maka akan semakin bersemangat kita mengerjakannya. Dan tuliskanlah impian-impian kita sedetail mungkin agar kita dapat mengambil langkah dalam mewujudkannya.
amanAH, amanah ini merupakan nilai diri kita, apakah kita dapat dipercaya, mempunyai integritas yang tinggi.
Nah, dari kedua hal itu, baik itu niat yang ikhlas dan cara yang benar, memerlukan ilmu untuk mewujudkannya. Ilmu itu ada dua yaitu ilmu agama dan ilmu dunia. Adapun hukum mencarinya, ilmu agama itu hukumnya fardhu’ain sedangkan ilmu dunia itu hukumnya fardhu kifayah.
Karna ap? Karna dengan ilmu itu amalan kita bisa diterima disisi Allah. Dan kita akan mendapatkan pahala, kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat.
8 Kebahagiaan Dunia (Al-Imam Ibnu Katsir)
1.‘Afiyah (Kesehatan)
2.‘Ilmun-Nafi’ (Ilmu yang bermanfaat)
3.Amalun-Shalih (Pekerjaan yang baik)
4.Rizkun Wasi’ (Rezeki yang lapang)
5.Zaujatun Hasanah (Istri yang baik dan cantik)
6.Darun Rahbah (Rumah yang luas)
7.Markabun Hayyin (Kendaraan yang Nyaman)
8.Tsana-un Jamil (Nama yang baik dan terhormat)
Adapun kebahagiaan akhirat yaitu, dimasukkan ke dalam surganya Allah dan dikumpulkan bersama orang-orang yang dicintai oleh Allah dan kita kekal di dalamnya. Tak ada kebahagiaan lain yang menandingi kebahagiaan ini. Berada di surga firdaus, melihat Allah di atas ’Arsy nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar