Tak pernah bosan rasanya menuliskan kata CINTA,, krn cinta begitu indah...
Kisah ini tentang Cinta kepada kekasihku Muhammad yg terlambat aku sadari...
Mengapa rasanya begitu sulit mencintaimu Muhammad? Mengapa rasanya begitu susah menimbulkan rasa yang menggebu2 untuk berjumpa denganmu? Berdalih karna aku tak mengenalimu.. Bukankah aku begitu dekat denganmu?
Lantas, waktu itu, jauh sebelum aku mengenali sesosok Tere Liye aku sudah sangat mencintainya, mengagumi karya2nya, berharap sekali ingin segera bertemu.. Kala itu aku juga belum mengenalnya..
Lantas, di masa silam, saat aku menyukai karya2 Felix Siauw, aku juga belum pernah menatap wajahnya bahkan menatap dr kejauhan juga belum pernah.. Tapi mengapa rasa yang menggebu2 itu muncul begitu saja? Ingin sekali rasanya bertemu, duduk di shaf pertama saat mengikuti majlis ilmu yang beliau pimpin, ingin sekali berfoto denganny, tak pernah puas.. waktu itu aku jg belum mengenalinya...
Lantas mengapa begitu sulit, menghadirkan rasa untuk Muhammad... Padahal ia sebaik2 lelaki untuk dicintai, padahal ia sebaik2 manusia untuk dikagumi..
Aku berfikir dan mencari2 jawaban...
Dan ternyata rumusnya mudah, aku menyukai Tere Liye, aku mencintai Felix siauw dan aku mengagumi penulis2 lainnya karna aku membaca karya2 mereka, karna aku selalu mencari tau perjalanan hidup mereka, karna aku ingin tau tentang mereka...
Dan celakanya aku tak suka membaca kisah tentang Muhammad, Siroh Nabawiyah bertengger rapi di atas rak buku.. Celakanya lagi aku tidak kepo seperti apa kehidupan Muhammad, padahal itulah tuntunan hidup terbaik, suri tauladan terbaik...
Dan kini aku tersadar seharusnya aku lebih kepo terhadap kehidupan Muhammad, romantikanya bersama istrinya, kedekatannya bersama sahabatnya, santunnya terhadap orang yang lebih tua, penyayangnya terhadap anak2.. Dan contoh kehidupan lainnya, begitu gantengnya ia, begitu lembut tutur katanya, begitu karismatiknya ia...
Ooo Muhammad, Rasulullah, aku terlambat mengenalimu, hingga aku terlambat mengagumimu, dan aku terlambat mencintaimu... Dan semoga aku tak pernah terlambat untuk menjumpaimu di tempat terindah, peristirahatan terakhir, kehidupan abadi, surga yang penuh dengan kenikmatan,, Dan semoga aku tak pernah terlambat untuk menemuimu, untuk kau ajak menemui pencipta kita, Allah, tanpa tabir, tanpa pembatas...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar