Dari Buraidah Al-Aslami ra., ia berkata, Rasulullah saw bersabda “Barangsiapa membaca Al-Qur’an, mempelajarinya dan mengamalkannya , kelak pada hari kiamat akan dipakaikan mahkota dari cahaya yang sinarnya seperti sinar matahari dan kedua orangtuanya akan diberi dua pakaian yang tidak dapat dinilai dengan dunia. Kedua orangtuanya akan bertanya, ‘Mengapakah kami diberi pakaian ini?’ Maka dijawab, ‘Karena anak kalian telah menghafal Al-Qur’an.”’(H.R. Muslim)
Abu Sa'id Al-Khudri ra, meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, "Dikatakan pada Shahibul-Qur'an (orang yg membaca, menghafal dan mengamalkannya-ed) apabila memasuki surga, 'Bacala dan naiklah!' Maka ia pun membaca dan naik. Pada setiap ayat naik satu tingkatan (dan tidak berhenti) hingga ia membaca ayat terakhir yg ia hafal." (H.R. Imam Ahmad)
"Apabila orang yg menjaga (hafal) Al-Qur'an shalat dan membacanya pada waktu siang dan malam, niscaya akan mengingatnya. Namun apabila ia tidak melakukannya, niscaya ia akan lupa (hafalannya)." (H.R. Muslim)
Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa, "Orang yang tidak mempunyai hafalan Al Qur’an sedikit pun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh." (H.R. Tirmidzi)
Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda, "Penghafal Al Quran akan datang pada hari kiamat, kemudian Al Quran akan berkata: Wahai Tuhanku, bebaskanlah dia, kemudian orang itu dipakaikan mahkota karamah (kehormatan), Al Quran kembali meminta: Wahai Tuhanku tambahkanlah, maka orang itu diapakaikan jubah karamah. Kemudian Al Quran memohon lagi: Wahai Tuhanku ridhailah dia, maka Allah meridhainya. Dan diperintahkan kepada orang itu, bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga), dan Allah menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan nikmat dan kebaikan." (H.R. Tirmidzi)
Berikut adalah Fadhail Hifzhul Qur’an (Keutamaan menghafal Qur’an) :
1. Al Qur’an akan menjadi penolong (syafa’at) bagi penghafal. Dari Abi Umamah ra, ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Bacalah olehmu Al Qur’an, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafa’at pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafalnya)'". (H.R. Muslim)
2. Nabi saw memberikan amanat pada para hafizh dengan mengangkatnya sebagai pemimpin delegasi. Dari Abu Hurairah ia berkata, "Telah mengutus Rasulullah SAW sebuah delegasi yang banyak jumlahnya, kemudian Rasul mengetes hafalan mereka, kemudian satu per satu disuruh membaca apa yang sudah dihafal, maka sampailah pada Shahabi yang paling muda usianya, beliau bertanya, 'Surat apa yang kau hafal? Ia menjawab,'Aku hafal surat ini.. surat ini.. dan surat Al Baqarah.' Benarkah kamu hafal surat Al Baqarah?' Tanya Nabi lagi. Shahabi menjawab, 'Benar'. Nabi bersabda, 'Berangkatlah kamu dan kamulah pemimpin delegasi.'" (HR. At-Turmudzi dan An-Nasa’i).
3. Nikmat mampu menghafal Al Qur’an sama dengan nikmat kenabian, bedanya ia tidak mendapatkan wahyu, "Barangsiapa yang membaca (hafal) Al Quran, maka sungguh dirinya telah menaiki derajat kenabian, hanya saja tidak diwahyukan padanya." (HR. Hakim)
4. Seorang hafizh Al Qur’an adalah orang yang mendapatkan Tasyrif nabawi (Penghargaan khusus dari Nabi saw). Di antara penghargaan yang pernah diberikan Nabi SAW kepada para sahabat penghafal Al Qur’an adalah perhatian yang khusus kepada para syuhada Uhud yang hafizh Al-Qur’an.
5. Rasul mendahulukan pemakamannya. "Adalah Nabi mengumpulkan diantara orang syuhada uhud, kemudian beliau bersabda, :Manakah diantara keduanya yang lebih banyak hafal Al Quran, ketika ditunjuk kepada salah satunya, maka beliu mendahulukan pemakamannya di liang lahat." (H.R. Bukhari)
6. Hafizh Qur’an adalah keluarga Allah yang berada di atas bumi. "Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, 'Siapakah mereka ya Rasulullah?' Rasul menjawab, 'Para ahli Al Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya.'" (H.R. Ahmad)
7. "Dan perumpamaan orang yang membaca Al Qur’an sedangkan ia hafal ayat-ayatnya bersama para malaikat yang mulia dan taat." (Muttafaqun alaih)
8. Dari Abdillah bin Amr bin ‘Ash dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Akan dikatakan kepada shahib Al Qur’an, "Bacalah dan naiklah serta tartilkan sebagaimana engkau dulu mentartilkan Al Qur’an di dunia, sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kau baca." (HR. Abu Daud dan Turmudzi)
9. Kepada hafizh Al Qur’an, Rasul SAW menetapkan berhak menjadi imam shalat berjama’ah. Rasulullah SAW bersabda, “Yang menjadi imam suatu kaum adalah yang paling banyak hafalannya.” (HR. Muslim)
10. "Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur’an maka baginya satu hasanah, dan hasanah itu akan dilipatgandakan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, namun Alif itu satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf." (HR. At Turmudzi).
11. Bahkan Allah membolehkan seseorang memiliki rasa iri terhadap para ahlul Qur’an, "Tidak boleh seseorang berkeinginan kecuali dalam dua perkara, menginginkan seseorang yang diajarkan oleh Allah kepadanya Al Qur’an kemudian ia membacanya sepanjang malam dan siang, sehingga tetangganya mendengar bacaannya, kemudian ia berkata, 'Andaikan aku diberi sebagaimana si fulan diberi, sehingga aku dapat berbuat sebagaimana si fulan berbuat’" (HR. Bukhari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar